Ada restoran Makgolli yang selalu membuat saya penasaran.
Papan petunjuknya sudah tua dan saya tidak bisa melihat tulisan lain, jadi saya penasaran karena yang saya lihat hanyalah makgeolli, tapi tiba-tiba terlintas di benak saya dan saya memutuskan untuk pergi ke sana haha.
Sebelum itu, aku harus memberi makan tentara pakaian dalam ㅇㅇ
Kalau begitu ayo berangkat. Kalau tutup, kami juga menyiapkan biaya rencana untuk pergi ke restoran sup terdekat haha.
Oh.. Aku membukanya dan ternyata itu adalah tempat yang dikelola oleh seorang wanita tua. Ketika aku memberitahunya aku datang karena aku selalu penasaran, dia tertawa terbahak-bahak haha.
Coba lihat.. Sama saja dengan memberi sepanci makgoli (3 botol), tapi harganya 18.000 won, jadi lebih murah dari restoran makgoli yang biasa saya datangi, tapi makanan pendampingnya (obbok, bulgogi, dll) mahal haha.
Uniknya mereka menuangkan 3 botol tepat di depan Anda, namun biasanya mereka membawanya dari dapur.
Mereka langsung memberikannya kepada saya, tetapi yang jelas rumah ini adalah ubin barat.
Bagaimana semur pasta kedelai saat ini? Apa yang mereka sajikan di restoran sangat menjengkelkan.
Tapi rumah ini bergaya sangat tua. Rasanya jelas
Siapa pun yang memiliki minat yang tinggi terhadap penginjilan akan mengetahuinya ketika mereka melihatnya.
Saat ini, yang paling banyak digunakan adalah menggoreng dengan minyak, tetapi ini adalah pancake kuno yang hampir tidak mengandung minyak.
Kalau sebotol Makgoli bayar 4.000 won, harga lauknya 6.000 won. Jadi, kalau mau makan banyak, pesan satu sisi saja.
Mereka pesan Oppok ekstra. Saya minta sedikit pedas, tapi super pedas. Saya mencoba kimchi dan mengharapkannya, tetapi bubuk cabai merahnya tidak normal.
Mereka bahkan memberiku semangkuk nasi jadi aku memakannya LOL.
Kesan saya setelah mencobanya mungkin tidak sesuai dengan selera saya saat ini.
Terkadang, tidak terlalu buruk untuk minum dengan gaya nenek yang dulu. Persetan ㅇㅇ